Sabtu, 06 Agustus 2011

Catatan Kesenian

                                             Teknik Vokal
1. Suara
    Yang dimasksud suara adalah materi atau warna suara yang pada tiap-tiap orang berbeda. Warna suara manusia secara garis besar dipengaruhi oleh kualitas dan tinggi rendah wilayah nada suaranya. Suara anak-anak berbeda dengan suara orang dewasa. Remaja yang sedang mengalami perubahan suara akan memasuki salah satu golongan suara orang dewasa sebagai berikut.

  • Sopran             : suara tinggi pada wanita
  • Alto                 : suara rendah pada wanita
  • Tenor               : suara tinggi pada pria
  • Bass                 : suara rendah pada pria
  • Mezzo sopran   : suara wanita antara sopran dan alto 
  • Bariton             : suara pria antara tenor dan bass


2. Teknik
Pernapasan dan frasering
dalam teknik vokal ada 3(tiga) macam pernapasan, yaitu pernapasan dada, perut dan diafragma.

  • pada pernapasan dada, dada membusung ketika menarik napas. Tenggorokan atau leher tempat alat-alat suara di dekat dada juga ikut menjadi tegang. Sehingga, suara yang dilontarkan Terdengar kaku.
  • Pada pernapasan perut, perut menggembung ketika menarik napas. Cara ini tidak mengakibatkan suara kaku namun lontaran suara kuat karena perut letaknya jauh dari pita atau alat suara di leher.
  • Pada pernapasan diafragma, bagian yang menggembung ketika menarik napas adalah sekitar diafgragma, samping, dan punggung. Pernapasan inilah yang ideal karena suara yang dilontarkan cukup kuat dan tidak kaku.

Perbedaan sirkulasi pernapasan berbicara dan bernyanyi adalah sebagi berikut:
Berbicara   :   Tarik napas ==> langsung bicara ==> istirahat ==> tarik napas, dan seterusnya.
Bernyanyi   :   Tarik napas ==> tahan napas sebentar ==> menyanyi ==> tarik napas, dan seterusnya.
Agar dapat menyanyi dengan baik diperlukan latihan pernapasan. Lakukan latihan pernapasan seperti berikut ini.

  • Berdiri tegap dengan kedua kaki sedikit terbuka, kedua lengan mengantung di samping. Usahakan dan rasakan seluruh anggota badan dalam keadaan santai.
  • Hiruplah napas perlahan-lahan melalui hidung seraya mengangkat kedua lengan ke samping hingga sejajar dengan bahu.
  • Tahan napas sebentar sambil berusaha menghilangkan ketegangan di bagian leher (jika ada) dengan menggerakkan kepala ke berbagai arah.
  • Sambil menurunkan lengan, hembuskan napas sehemat mungkin melalui mulut dengan suara sss atau fff agar dapat diketahui merata atau tidak. Usahakan agar gerak lengan yang menu run dan suara desis dapat habis bersamaan sewaktu mencapai sisi badan. Sehingga, dapat diperkirakan panjan pendeknya napas yang nantinya berguna dalam fraseing.
  • Latihan dilanjutkan tanpa menggerakkan lengan denga suara a i u e o yang didahului konsonan seper l, m, n, ng, s. gunakan nada sedang, setelah itu gunakan nada yang makin rendah atau makin tinggi.

Frasering adalah pengambilan napas pada bagian-bagian  yang tepat, sesuai dengan pembagian frase atau kalimat lagu. Kesesuaian frase atau kalimat lagu dengan frase atau kalimat syair merupakan salah satu syarat lagu yang baik karena memudahkan si penyanyi menentukan fraseringnya.

3.  Pembentukan Suara
Pembentukan suara adalah usaha untuk membentuk suara yang baik dengan cara melatih alat-alat suara agar dapat befungsi semaksimal mungkin.
Suara yang resonansinya sesuai akan terdengar makin bagus. Kaya tidaknya suara akan resonansi tergantung pasa kemahiran memanfaatkan rongga resonator dan ketepatan dalam menyelaraskan bentuk mulut, sasaran suara, volume napas yang dihembuskan, dan presentase penggunaan setiap resonator. Untuk menyanyikan nada tinggi, akan lebih bagus bila mengunakan 60 % resonator kepala, 25 % mulut, dan 15 % dada. Untuk menyanyikan nada rendah iguana resonator dada 70%, mulut 20%, dan kepala 10 %.
Penyanyi yang baik minimal menguasai tiga register/bagian suara, yaitu register bawah/dada, tengah/mulut, dan atas/falset. Orang yang belum terlatih akan kurang lancar/mulus sewaktu di perlukan perpindahan register suara, yakni saat nada semakin naik atau semakin turun atau turun naik. Untuk itu, diperlukan latihan menyanyikan berbagai tingkatan tangga nada.
Pitch/tinggi nada yang tepat dan mengandung resonan dapat dicapai dengan mengkombinasikan teknik dan musikalitas (daya kepekaan musik). Musikalitas seseorang dibawa sejak lahir. Namun musikalitas dapat pula ditingkatkan dengan cara melatih ketajamann pendengaran terhadap nada dan banyak mendengarkan karya musik yang baik.
Baik tidaknya suara yang dihasilkan ditentukakan oleh kondisi alat suara yang terdapat di dalam rongga mulut. Untuk mendapatkan bentuk suara yang baik (untuk vokal dan drama) diperlukan latihan sebagai berikut.
Latihan rahang bawah
Dalam keadaan santai, rahang bawah deerskin sejauh mungkin ke bawah lalu deerskin ke kiri dan ke kanan. Ucapkan: pa pa pa pa, ba ba ba ba, ma ma ma ma, wa wa wa wa, ya ya ya ya, dalam tempo yang agak cepat.

a.       Latihan bibir
    - Rahang bawah/gigi terkatup, bibir ditarik ke samping lalu    dikerucutkan ke depan.
    - Mulut terbuka, kedua bibir dilipat ke dalam di antara gigi seri atas dan bawah.
    - Buatlah suara brrr (deru mobil) sepanjang mungkin.
    - Buatlah posisi A, I, U, E, O, bergantian dengan tanpa suara.
b.      Latihan lidah
    - Julurkan lidah sepanjang mungkin dengan ujungnya terkait pada gigi seri atas atau bawah bergantian.
    - Lidah dijulurkan lalu digerakkan ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah.
    - Lidah dijulurkan, secara bergantian ditegangkan dan dilemaskan.
c.      Latihan langit-langit lunak
     Posisi rongga mulut siap mengucapkan b dan m, d dan n, k dan ng secara bergantian dalam keadaan mulut terkatup.
d.      Latihan suara/ vokalisasi
      - Menyanyikan berbagai tingkatan tangga nada. dimulai dari tangga nada bernada sedang, makin rendah     lalu   makin tinggi.
     - Menyanyikan berbagai varisasi interval dengan solmisasinya.
     - Latihan diiringi instrumen musik harmonis.
     - Usahakan suara yang terbentuk mengandung resonan.

Pengucapan
Pengucapan yang tepat dan baik selain memberikan pengertian yang jelas, juga membantu terciptanya kemerduan dan kejernihan suara. Kurang jelas pengucapan dapat disebabkan karena kurang supelnya alat pengucap terhadap berbagai bunyi konsonan dan vokal yang ada.
Berbagai macam bunyi untuk mengucapkan kata-kata dibagi dalam beberapa jenis. Yaitu:

    Huruf bunyi atau vokal
- tangga nada : a, i , u , e, o, e
- rangkap       : ai, ei, oi, au
  
     Huruf konsonan
- Mengandung bunyi : m, n, l, y, ng, ny
- Tanpa bunyi
- eksplosif lembut    : b, d, g, j
- eksplosif keras      : c, k, p, q, t, x
- berdesis lembut     : h, j, v, w, z, kh
- berdesis keras       : s, f, sh
- bergetar                : r

     Cara membentuk atau mengucapkan konsonan tersebut adalah dengan perantaraan:
- Bibir atas dan bawah                                : b, m, p
- Bibir bawah dan gigi atas                          : f, v, w
- Lidah ujung dan langit-langit keras depan  : d, l, n, r, s, t, z
- Lidah tengah dan langit-langit tengah         : c, j, y, ny, sy
- Lidah pangkal dan langit-langit lunak         : g, k, q, x, kh, ng
- Tanpa alat artikulasi                                  : s
Latihan artikulasi dilakukan dengan mengucapkan berbagai kombinasi konsonan dan vokal dalm bentuk kata atau kalimat yang mengandung arti, sambil menerapkan  pembentukan suara secara baik dan benar.

Sikap Pembawaan Lagu
Sikap badan yang baik ketika sedang bernyanyi adalah tegak namun tidak kaku. Sedikit atau banyaknya gerakan yang dilakukan disesuaikan jenis lagu atau musik yang dibawakan. Sikap badan yang benar berpengaruh bagi sirkulasi pernapasan, pembentukan suara, dan keindahan penampilan.
Pembawaan lagu adalah bagaimana suatu lagu dibawakan berdasarkan tema lagu. Tema lagu ini dapat diketahui melalui syair/liriknya. Tema dan jiwa lagu yang kuat mudah diketahui bila ada keserasian karakter antara melodi, harmoni, dan liriknya. Pembawaan/penjiwaan lagu  berhubungan dengan interpretasi, ekpresi, dan peragaan makna kata atau kalimat.
Interpretasi adalah penafsiran akan jiwa dan suasana lagu atau karya musik yang diperoleh dari pengamatan mendalam atas karya tersebut. Jiwa dan suasana lagu itu antara lain: kegembiraan, kedukaan, ketenteraman, keresahan, kepahlawan, cinta kasih, rasa syukur, dan sebagiannya.
Ekspresi adalah daya untuk mengungkapkan interpretasi dalam membawakn lagu atau karya musik dengan dukungan teknik yang dimiliki. Untuk membawakan lagu dengan baik tidak cukup hanya dengan emosi tapi harus disertai dengan penguasaan teknik dan suara dalam menyajikan atau menyampaikannya kepada penonton atau pendengar.
Peragaan makna kata atau kalimat adalah ekspresi yang diragakan melalui gaya atau gerak fisik seiring dengan kata atau kalimat yang dinyanyikan. Sifatnya tidak mutlak karena tidak setiap kata atau kalimat dapat diragakan. Ada yang melakukannya dengan tenang, hanya mimik wajah, gerak tangan, atau gerak seluruh anggota badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar